Kamis, 01 April 2010

.....Wajibkah Mengenakan Jilbab?....

Bismillahirrahmanirrahim
“Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak darinyaDan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya,. ……” (Surat An-Nur : 31)

Wahai saudariku, bacalah ayat di atas lalu resapi. Sebuah perintah yang saya rasa cukup jelas. Apakah di dalamnya tersirat bahwa memakai jilbab itu merupakan sebuah pilihan? Apakah masih ada keraguan dalam diri anda untuk mengenakan jilbab? Semoga tulisan berikut ini bisa lebih meyakinkan keragu-raguan anda.
Mengapa ukhti belum memakai jilbab?
Belum diberi petunjuk. Belum diberi petunjuk, belum siap, belum pantas, belum mendapat hidayah dan beberapa jawaban sejenis lainnya yang sering kita dengar jika kita menanyakan alasan seorang wanita belum mengenakan jilbab. Sungguh jawaban pelarian yang bodoh bagi saya. Izinkanlah saya menyampaikan sebuah gambaran mengenai hal tersebut.


Seseorang yang menjadikan alasan tersebut selalu merasa imannya belum pantas untuk mengenakan jilbab. Dia terus berlindung di bawah pemikiran sempitnya itu. Muslimah yang berkata demikian berada di antara dua kemungkinan yang sama-sama buruk. Pertama, boleh jadi dia merasa imannya tidak sempurna hingga kematian pun menjemputnya. Dengan demikian, dia kehilangan kesempatan untuk menjalankan kewajibannya tersebut. Kedua, mungkin saja suatu saat dia berkata, “Kini imanku telah sempurna”. Jika ini terjadi, sungguh, dia telah sesat dan menipu dirinya sendiri. Perhatikanlah bahwa tidak ada satupun dari dua pilihan yang bisa membawa kebaikan.
Hanya ada satu pilihan yaa ukhti. Kenakanlah jilbabmu. Jangan menjadikan iman sebagai alasan anda tidak melakukan kewajiban.
Lemah dalam ekonomi. Ingatlah bahwa Allah SWT Maha Kaya. Dan sungguh Allah SWT Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dan ada banyak umat muslim di sekitar anda yang akan membantu.
“Hai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, Hendaknya mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(Surat Al-Ahzab:59)
Bukankah jilbab sebuah ungkapan rasa cinta dan syukur?
Tidak adakah rasa bangga anda menjadi seorang muslimah? Jika masih ada rasa bangga dalam hati anda, maka kenakanlah jilbab anda. Kenakanlah sebagai rasa cinta dan syukur anda kepada Allah SWT.
Bukan dari tulang ubun ia dicipta
karna berbahaya membiarkannya dalam sanjung dan puja
tak juga dari tulang kaki
karna nista membuatnya diinjak dan diperbudak
tapi dari tulang rusuk bagian kiri
dekat ke hati untuk disayangi
dekat ke tangan untuk dilindungi
(dikutip dari ‘Agar Bidadari Cemburu Padamu’)


Kesimpulannya menggunakan jilbab (menutup aurat) merupakan sebuah perintah. Bukan merupakan sebuah pilihan.
Segala kebaikan datangnya dari Allah SWT, dan segala kekhilafan tidak lepas dari kodrat saya sebagai manusia. Tulisan ini saya buat bukan dengan niat menggurui, sok tau, ataupun mencari popularitas. Tulisan ini semata-mata sebuah dakwah dan bahan renungan melihat kondisi umat saat ini.
“Jika negeri ini memiliki wanita-wanita yang baik, maka bukan tidak mungkin bagi bangsa ini untuk disegani dengan bangsa lain. Sebaliknya, jika hanya wanita-wanita buruk yang dimiliki oleh negeri ini, maka tunggulah keruntuhan bangsa ini”


Semoga Bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar